Selasa, 5 Februari 2024, menjadi momen bagi seluruh dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah untuk melakukan rapat dosen. Rapat ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja dosen, tendik, sekaligus mempersiapkan kuliah semester depan yang akan berlangsung mulai 19 Februari mendatang. Hadir pada rapat mulai dari rektor, wakil rektor, kabiro dekan, wakil dekan, kaprodi, sekprodi, dan dosen FUDA IAIN Kediri.
Dalam sambutannya, Dr. H. Halil Thahir, M.Ag. selaku Dekan FUDA membacakan Perjanjian Kinerja (Perkin) dekan yang telah ditandangani bersama rektor. Artinya, ada janji-janji kinerja yang menjadi target utama untuk dicapai tahun 2024 ini. Kemudian Perkin ini harus diturunkan menjadi kinerja-kinerja yang lebih operasional di tingkat prodi, yang dikomandani oleh para kaprodi dan sekprodi. Hal yang disampaikan antara lain pencatatan hasil Tridharma Perguruan Tinggi seluruh dosen harus tertib, rapi, dan dilakukan sepanjang tahun. Begitu juga dengan prestasi akademik dan nonakademik mahasiswa dan tracer study alumni. Sehingga kapanpun dibutuhkan untuk audit mutu internal maupun akreditasi, akan mudah ditemukan. Selain itu, bapak dekan juga mengumumkan rencana perpindahan ruang dosen yang tadinya di lantai 1 menjadi naik ke lantai 2. Hal ini karena lantai 1 akan digunakan sebagai ruang kaprodi-sekprodi tiga prodi baru: Manajemen Haji dan Umroh (MHU), Jurnalistik Islam (JI), serta Akidah dan Filsafat Islam (AFI). Dekan juga mengumumkan mulai Senin, 19 Februari 2024, akan ada diskusi dosen rutin dengan tema sesuai keahlian dosen masing-masing.
Ditambahkan oleh Ibu Dr. Hj. Robingatun, M.Pd.I. bahwa hasil Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa (EDOM) telah melampaui target. dosen diharap dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa. Dan untuk target terdekat, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Studi Agama-Agama (SAA) diproyeksikan mendapat akreditasi dengan predikat Unggul.
Sedangkan Warek I, Bapak Dr. H. Ahmad Subakir, M.Ag. menyatakan rencana perkuliahan semester depan diupayakan 100% paperless. Ada migrasi dari e-learning ke Siakad, mulai dari presensi mahasiswa, unggah RPS dan materi, hingga penilaian ujian. Selain itu, penelitian mandiri dosen yang tidak didanai kampus, tetap wajib dilaporkan melalui LPPM, sehingga LPPM memiliki data utuh dan terpadu jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Warek II, Bapak Dr. Muhammad Muhaimin, M.Ag. menyampaikan IAIN Kediri sudah memiliki Unit Pengelola Zakat (UPZ). UPZ telah memberikan beasiswa kepada 12 mahasiswa. Para dosen bisa berzakat di sana. Karena selain zakat disetorkan ke pusat, kampus juga memiliki hak untuk mengelola dana tersebut untuk keperluan internal. Selain itu, FUDA juga mendapatkan tiga ruang kelas di gedung baru (selatan rektorat) untuk diatur penggunaannya kemudian.
Terakhir, Kabiro, Bapak Dr. Achmad Heru Achadi Hari, M.Si. titip pesan agar para tenaga kependidikan (tendik) meningkatkan kedisiplinannya, khususnya soal jam kerja. Karena sifat kerjanya adalah pelayanan, maka harus siap sewaktu-waktu tenaganya dibutuhkan untuk memperlancar proses perkuliahan. Termasuk sarana prasarana, juga harus dicek kesediaannya sebelum kuliah mulai.
Semoga rapat dosen ini menjadi ajang untuk saling bertukar informasi, mencanangkan rencana-rencana kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan para pengguna layanan. (Fatma)